Secara global penyebaran HIV/AIDS terus meningkat terutama dikalangan remaja yang beresiko tinggi terinfeksi. Perubahan prilaku seksual tetap menjadi salah satu cara paling efektif untuk mencegah penularan lebih lanjut pada diantara kelompok rentan ini.
Menurut data kementrian Kesehatan Inndonesia ketika tahun 2021, sudah tercatat sebanyak 36.902 kasus HIV. Diantara pengidap HIV ini berusia pada rentan umur prokduktif yaitu pada usia 15-49 tahun. Ktika seseorang terinfeksi virus tersebut, dapat menjadi penirinan kemanpuan sistem kekebalan tubuh.
Populasi remaja mencakup kelompok remaja yang perilakunya membuat mereka berisiko tinggi tertular infeksi HIV. Remaja yang aktif secara seksual dan mereka yang berbagi peralatan suntik sangat rentan jika virus tersebut ada dalam populasi tempat pasangan seksual dan pengguna narkoba mereka dipilih. Beberapa remaja sudah terinfeksi dan dengan demikian dapat menularkan virus AIDS ke remaja lainnya. Lebih jauh, beberapa remaja berhubungan seks atau berbagi peralatan suntik narkoba dengan orang dewasa dan dengan demikian memiliki risiko lebih besar tertular infeksi HIV.
Bukan hanya dari berhubungan seks dan berbagi peralatan suntik narkoba yang menyebkan penularan Virus HIV hal berikut juga menjadi hal penyebaran virus HIV :
– Tranfusi Darah : Menerima tranfusi darah yang terinfeksi hiv dapat menularkan HIV.
– Penularan dari ibu ke anak : Seorang ibu yang terinfeksi HIV dapat menularkan HIV kepada bagi saat kehamilan dan menyusui
– Paparan dari lingkunga pekerjaan : Seseorang yang memiliki pekerjaan yang menggunakan benda tajam, seperti jarum suntik atau pisau, dapat tertulat HIV jika terluka akibat benda tajam tersebut terkontaminasi dengan darah dari penderita HIV.
Lalu bagaimana cara agar kita tterhindar dari penyakit HIV? Berikut beberapa cara agar kita terhindar dari penyakit HIV :
– Melakukan Hubungan Seksual Yang Aman
Setiap orang disarankan untuk menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual dan tidak melakukan dengan bergati ganti pasang. Terlebih penting disarankan melakukan hubungan seksual setelah memiliki status hubungan yang sah.
– Melakukan Sunat Pada pria
Sunat sendiri bertujuan untuk menjaga kebersihan alat kelamin pria. Menurut CDC, sunat yang dilakukan oleh pria dapat mengurangi resiko infeksi HIV hingga 50-60%
– Menghindari Penggunaan jarun Suntik yang sama
Jarum suntik yang telah digunakan oleh orang lain akan menyisakan darah. Apabila jarum suntik tersebut telah digunakan oleh orang dengan HIV, tentu resiko penularannya menjadi lebih tinggi.
– Terbuka Dengan Pasangan
Berdiskusi dengan pasangan terkait riwayat penyakit masing-masing. Dengan begitu akan ada pengambilan tindakan pencegahan dengan tepat.